Jika diadakan
poling kisah misteri apa yang paling banyak menyedot perhatian dunia, maka
misteri keberadaan Segitiga Bermuda mungkin masuk dalam daftar tingkat atas.
Kisah Segitiga Bermuda menjadi fenomenal karena legenda ini membuat batas
antara ilmiah dan supranatural terhamburkan. Segitiga Bermuda telah mengilhami
berbagai penelitian ilmiah, tetapi hasil-hasil penelitian tersebut beberapa
diantaranya mirip ramalan paranormal yang bekerja berdasarkan intusi.
Cristhoper
Colombus, penjelajah dari Portugis mulai cerita aneh tentang kawasan tidak
ramah untuk dilewati. Diceritakan, para awak kapal Colombus dihantui
peristiwa-peristiwa aneh saat melintasi laut sebagai kawasan Segitiga Bermuda.
Mereka menceritakan gangguan pada alat-alat navigasi, gerakan kompas kacau,
terlihat penah api seperti meteor yang jatuh ke laut, dan cahaya yang tampak di
tempat yang sangat jauh.
Dimana letak
Segitiga Bermuda?? Apakah memang benar membentuk Segitiga? Wilayah yang disebut
sebagai Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle) terbentang di wilayah Samudra
Atlantik dimulai dari Miami, Negara bagian Florida, Amerika Serikat ke Kota San
Juan di Puerto Rico. Kemudian, dari San Juan ditarik garis lurus menuju Pulau
Bermuda kembali ke Miami. Wilayah ini menjadi misteri yang menakutkan seiring
dengan seringnya kapal laut dan pesawat terbang hilang tanpa jejak atau
mengalami kecelakaan besar ketika melewati perairan segitiga Bermuda.
Kecelakaan-kecelakaan tersebut selalu memuai hal-hal yang tidak masuk akal.
Ceria tentang cahaya-cahaya yang tidak jelas asal usulnya, bayangan-bayangan
yang menakutkan, atau sesuatau yang terbang mirip UFO.
Sudah tidak
terhitung pesawat dan kapal yang menjadi korban keganasan segitiga Bermuda.
Mereka menghilang tanpa jejak, secara tiba-tiba, dan tanpa meninggalkan sisa.
Sungguh suatu yang sulit dinalar kemana mereka semua. Daftar korban kawasan
menakutkan ini selalu bertambah dari masa ke masa. Pada 1872, sebuah perahu
bernama Mary Celeste awak kapalnya raib tak berbekas. Selang 8 tahun kemudian
kapal Atalanta mengalami nasib yang sam. Kapal itu meninggalkan Bermuda pada
Januari 1880 menuju Inggris dengan 300 orang kadet dan perwira. Setelah
berlayar tidak pernah terlihat lagi, tidak bangkai kapal, pecahan kapal, tiang,
atau sekoci penolong apalagi mayat penumpangnya. Kapal tersebut seperti hilang
ditelan bumi.
Pada April 1925,
kapal pengangkut barang Raifukumaru dari Jepang menghilang. Pesawat tersebut
sempat mengirimkan pesan, “Seperti pisau raksasa! Cepat tolong, kami tidak
mungkin lolos!”. Kapal itu ditelan ombak bersama seluruh awaknya. Tidak ada
yang tersisa.
Pada Februari
1953, sebuah kapal pengangkut dari York, Inggris berlayar menuju Jamiaka.
Ketika berada di kawasan Bermuda kapal ini mengirimkan SOS. Namun tiba-tiba,
pesan itu berhenti tanpa sebab. Pencarian segera dilakukan tetapi tidak ada
tanda-tanda keberadaan kapal tersebut. Akhirnya, laporan resmi dari London
mengeluarkan pernyataan bahwa kapal tersebut mengalami kecelakaan yang
penyebabnya tidak dapat dipastikan.
Kisah misterius
terus berlanjut, kali ini menimpa pesawat angkatan udara Amerika Serikat C-119
Flying Boxcar yang lenyap ketika terbang dari LANUD AU Home-Stead ke Grand Turk
Island. Pesawat itu lepas landas pada 7 juni 1965 pukul 07.47 dan diharapkan
sampai ke tujuan pada pukul 11.23 sampai pukul 11, pesawat C-119 masih
mengadakan kontak radio. Selama kontak tersebut tidak ada tanda tanda pesawat
mengalami masalah. Namun, suatu pesan aneh dan kacau diterima oleh operator
menara di Grand Truk. Kenyataanya pesawat tersebut tidak pernah sampai ke
tujuan. Kemungkinan besar telah terjadi kecelakaan karena Steering Trouble (masalah kendali arah) hingga tersesat ke lain
arah. Spekulasi lain menyebutkan sebuah UFO yang dilihat oleh Gemini IV mungkin
memainkan peranan dalam raibnya pesawat Kargo tersebut.
Ketika perang
Dunia II berkecamuk perhatian masyarakat dunia pada segitiga Bermuda sedikit
terabaikan. Di luar dugaan, diam-diam AS merahasiakan hilangnya pesawat tempur
mereka. Rahasia baru terkuak sekitar tahun 80-an. Satu skuadron pesawat tempur
milik Amerika menghilang di sekitar kepulauan Bermuda. Beberapa mantan petinggi
AS angkat bicara mereka mengatakan ada rekaman pembicaraan komandan pesawat
Skuadron dengan markas militer AS. Sesaat sebelum hubungan terputus komandan
skuadron sempat mengatakan cuaca cerah, tetapi tiba-tiba fenomena aneh terjadi.
Mereka seperti masuk ke daerah yang asing, mkiulai panik, dan akhirnya
kehilangan komunikasi. Markas mencoba mencarinya, tetapi hasilnya nihil.
Peristiwa berikutnya
terjadi pada Oktober 1951, kapal tanker Southrn Isles yang berlayar dalam
sebuah konvoi menghilang ketika melewati kawasan bermuda. Kapal-kapal lain
mengaku melihat cahaya yang ditinggalkan kapal tersebut sedang tenggelam ke
dasar laut. Seperti sehati, Southrn Districts, kapal kembaran Southen Isles
bernasib serupa. Kapal ini tenggelam pada Desember 1945 dalam perjalanan menuju
South Carolina.
Pada 5 Desember
1945, mungkin menjadi saksi betapa tidak ramahnya kawasan Bermuda untuk
manusia. Pesawat pelempar torpedo Grumman TMB-3 Avenger yang berjumlah lima
buah hilang tanpa bekas dan sebuah pesawat penyelamat mengalami kecelakaan
mengerikan. Pesawat-pesawat tersebut berangkat berangkat dari pangkalan udara
Fort Lauderdale, di utara Miami pada pukul 14.10. mula-mula penerbangan
berjalan lancar. Namun, pada pukul 15.45, sebuah insiden terjadi. Letnan udara
Charles Taylor melaporkan ke menara pangkalan, “Ini gawat, Pak! Kami sepertinya
kehilangan arah! Tak ada daratan.
Ulangi: tidak ada daratan!”
Menara pengawas
menanyakan posisi pesawat, tapi Taylor menjawab , “Tidak tahu persis di mana
kami berada!”
“Terbanglah ke
barat!” perintah menara.
Beberapa saat
kemudian tidak ada kontak. Lalu, terdengar percakapan simpang siur antara para
penerbang. “kami tidak tahu mana arah barat itu. Ada yang gak beres, semua
terlihat aneh. Bahkan lautnya juga!” sesudah itu sepi sejenak, Charles Taylor,
komandan penerbangan menyerahkan komando kepada penerbangan lain tanpa alas an
yang jelas. Komandan yang baru ini melapor dengan suara setengah histeris, “Ya
Tuhan! Di mana kami ini! Mungkin kami sudah melewati florida dan terbang di
atas teluk meksiko!” komandan baru memutuskan terbang kembali 180 derajat
kearah florida, tetapi sinyal radio makin lama makin lemah, diduga mereka justru
terbang menjauhi pangkalan. Laporan terakhir yang dapat tertangkap ialah,
“tampaknya kami terbang memasuki air putih … … tamatlah kami!” seorang
penggemar radio SSB yang ikut mendengar percakapan itu menjelaskan bahwa ia
masih sempat mendengarkan kata-kata terakhir dari letnan taylor kepada para
penerbang lain, “jangan mengikuti saya! Sepertinya merela dating dari angkasa
luar!”
Kejadian apa
sebenarnya yang menimpa mereka?
Segera setelah
kehilangan kontrak, pangkalan menerbangkan pesawat amfibi PBM-5 martin mariner
untuk member pertolongan. Beberapa menit kemudian, pesawat itu melaporkan
posisinya. Akan tetapi sama seperti pesawat-pesawat sebelumnya, pesawat ini
diam dan akhirnya hilang bersama 13 awak pesawat. Sebuah kapal tanker gaines
miles yang kebetulan berlayar di daerah itu melihat pesawat amfibi jatuh ke
laut. Awak kapal tanker melihat ledakan dahsyat dengan kobaran api setinggi 30
meter pada pukul 19.40. ketika kapal tersebut mendekati lokasi kejadian, tidak
ada secuilpun sisa pesawat amfibi yang tersisa. Mereka hanya melihat kubangan
minyak. Dua puluh dua kapal angkatan laut, 300 pesawat terbang militer, dan
sejumlah kapal selam kemudian di kerahkan untuk mencari sisa-sisa kecelakaan
terbesar abad ini. Tetapi hasilnya
nihil.
Berikut ini
daftar lain berkenaan dengan hilangnya pesawat dan kapal di kawasan segitiga
Bermuda:
-Pada 1840 kapal HMS Rosalie,
kapal Perancis ditemukan terlantar didekat Nassau. Layar-layarnya masih terpasang, muatannya masih utuh dan
segala sesuatunya dalam keadaan teratur. Tapi, kemana para penumpang?
-Pada 1909, The Spray menghilang
-Pada 1918, USS Cyclops (AC-4)
lenyap dilaut berbadai. Namun, sebelum berangkat menara pengawas mengatakan
laut tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, kondisi terkendali dan sangat
baik untuk pelayaran.
-Pada 1926, SS Suduffco hilang
dalam cuaca buruk.
-Pada 1938, HMS Anglo Australian
menghilang. Sebuah laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang.
-Pada 1945, hilangnya 5 angkatan
laut –Flight 19
-Pada 1947, Army C-45 Superfort
hilang setelah tinggal landas 100 mil dari Bermuda.
-Pada 1948, pesawat Four-engined
Tudor IV hilang bersama 31 penumpangnya.
-Pada 1948, pesawat DC-3 hilang
bersama 32 penumpang dr awak kapalnya.
-Pada 1950, Giant US Air Force
Globemaster hilang.
-Pada 1950, pesawat barang
amerika SS Sandra tenggelam tanpa jejak.
-Pada 1952, pesawat British York
Transport lenyap dengan 33 penumpang.
-Pada 1962, US Air Force KB-50.
Sebuah kapal tanker lenyap.
-Pada 1970. Kapal barang Prancis,
Milton Latrides lenyap. Rencananya kapal ini berlayar dari New Orleans menuju
Cape Town.
-Pada 1972, Kapal Jerman, Anita,
Menghilang dengan 32 kru.
-Pada 1976, SS Sylvia L. Ossa
lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda.
-Pada 1978, Douglas DC-3 Argosy
Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus.
-Pada 1980, SS Poet berlayar
menuju Mesir, Lenyap dalam badai.
-Pada 1995, Kapal Jamanic K
dilaporkan mengilang setelah melalui Cap Haiten.
-Pada 1997, para pelayar
menghilang dari kapal pesiar Jerman.
-Pada 1999, Freighter Genesis
hilang setelah berlayar dari Port Of Spain menuju St Vincent.
Masih banyak
daftar pesawat dan kapal lain tidak berujung kebar setelah melakukan
penerbangan atu pelayaran. Dilaporkan lebih dari 1000 orang hilang di Segitiga
Samudra Atlantik. Saking banyaknya kapal-kapal uyang menemui nasib nahas, maka
tempat itu dinamakan Devil’s Triangle.