Rabu, 20 Februari 2013

Teka Teki Keberadaan Segitiga Bermuda

,


 
Jika diadakan poling kisah misteri apa yang paling banyak menyedot perhatian dunia, maka misteri keberadaan Segitiga Bermuda mungkin masuk dalam daftar tingkat atas. Kisah Segitiga Bermuda menjadi fenomenal karena legenda ini membuat batas antara ilmiah dan supranatural terhamburkan. Segitiga Bermuda telah mengilhami berbagai penelitian ilmiah, tetapi hasil-hasil penelitian tersebut beberapa diantaranya mirip ramalan paranormal yang bekerja berdasarkan intusi.
Cristhoper Colombus, penjelajah dari Portugis mulai cerita aneh tentang kawasan tidak ramah untuk dilewati. Diceritakan, para awak kapal Colombus dihantui peristiwa-peristiwa aneh saat melintasi laut sebagai kawasan Segitiga Bermuda. Mereka menceritakan gangguan pada alat-alat navigasi, gerakan kompas kacau, terlihat penah api seperti meteor yang jatuh ke laut, dan cahaya yang tampak di tempat yang sangat jauh.
Dimana letak Segitiga Bermuda?? Apakah memang benar membentuk Segitiga? Wilayah yang disebut sebagai Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle) terbentang di wilayah Samudra Atlantik dimulai dari Miami, Negara bagian Florida, Amerika Serikat ke Kota San Juan di Puerto Rico. Kemudian, dari San Juan ditarik garis lurus menuju Pulau Bermuda kembali ke Miami. Wilayah ini menjadi misteri yang menakutkan seiring dengan seringnya kapal laut dan pesawat terbang hilang tanpa jejak atau mengalami kecelakaan besar ketika melewati perairan segitiga Bermuda. Kecelakaan-kecelakaan tersebut selalu memuai hal-hal yang tidak masuk akal. Ceria tentang cahaya-cahaya yang tidak jelas asal usulnya, bayangan-bayangan yang menakutkan, atau sesuatau yang terbang mirip UFO.
Sudah tidak terhitung pesawat dan kapal yang menjadi korban keganasan segitiga Bermuda. Mereka menghilang tanpa jejak, secara tiba-tiba, dan tanpa meninggalkan sisa. Sungguh suatu yang sulit dinalar kemana mereka semua. Daftar korban kawasan menakutkan ini selalu bertambah dari masa ke masa. Pada 1872, sebuah perahu bernama Mary Celeste awak kapalnya raib tak berbekas. Selang 8 tahun kemudian kapal Atalanta mengalami nasib yang sam. Kapal itu meninggalkan Bermuda pada Januari 1880 menuju Inggris dengan 300 orang kadet dan perwira. Setelah berlayar tidak pernah terlihat lagi, tidak bangkai kapal, pecahan kapal, tiang, atau sekoci penolong apalagi mayat penumpangnya. Kapal tersebut seperti hilang ditelan bumi.
Pada April 1925, kapal pengangkut barang Raifukumaru dari Jepang menghilang. Pesawat tersebut sempat mengirimkan pesan, “Seperti pisau raksasa! Cepat tolong, kami tidak mungkin lolos!”. Kapal itu ditelan ombak bersama seluruh awaknya. Tidak ada yang tersisa.
Pada Februari 1953, sebuah kapal pengangkut dari York, Inggris berlayar menuju Jamiaka. Ketika berada di kawasan Bermuda kapal ini mengirimkan SOS. Namun tiba-tiba, pesan itu berhenti tanpa sebab. Pencarian segera dilakukan tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan kapal tersebut. Akhirnya, laporan resmi dari London mengeluarkan pernyataan bahwa kapal tersebut mengalami kecelakaan yang penyebabnya tidak dapat dipastikan.
Kisah misterius terus berlanjut, kali ini menimpa pesawat angkatan udara Amerika Serikat C-119 Flying Boxcar yang lenyap ketika terbang dari LANUD AU Home-Stead ke Grand Turk Island. Pesawat itu lepas landas pada 7 juni 1965 pukul 07.47 dan diharapkan sampai ke tujuan pada pukul 11.23 sampai pukul 11, pesawat C-119 masih mengadakan kontak radio. Selama kontak tersebut tidak ada tanda tanda pesawat mengalami masalah. Namun, suatu pesan aneh dan kacau diterima oleh operator menara di Grand Truk. Kenyataanya pesawat tersebut tidak pernah sampai ke tujuan. Kemungkinan besar telah terjadi kecelakaan karena Steering Trouble (masalah kendali arah) hingga tersesat ke lain arah. Spekulasi lain menyebutkan sebuah UFO yang dilihat oleh Gemini IV mungkin memainkan peranan dalam raibnya pesawat Kargo tersebut.
Ketika perang Dunia II berkecamuk perhatian masyarakat dunia pada segitiga Bermuda sedikit terabaikan. Di luar dugaan, diam-diam AS merahasiakan hilangnya pesawat tempur mereka. Rahasia baru terkuak sekitar tahun 80-an. Satu skuadron pesawat tempur milik Amerika menghilang di sekitar kepulauan Bermuda. Beberapa mantan petinggi AS angkat bicara mereka mengatakan ada rekaman pembicaraan komandan pesawat Skuadron dengan markas militer AS. Sesaat sebelum hubungan terputus komandan skuadron sempat mengatakan cuaca cerah, tetapi tiba-tiba fenomena aneh terjadi. Mereka seperti masuk ke daerah yang asing, mkiulai panik, dan akhirnya kehilangan komunikasi. Markas mencoba mencarinya, tetapi hasilnya nihil.
Peristiwa berikutnya terjadi pada Oktober 1951, kapal tanker Southrn Isles yang berlayar dalam sebuah konvoi menghilang ketika melewati kawasan bermuda. Kapal-kapal lain mengaku melihat cahaya yang ditinggalkan kapal tersebut sedang tenggelam ke dasar laut. Seperti sehati, Southrn Districts, kapal kembaran Southen Isles bernasib serupa. Kapal ini tenggelam pada Desember 1945 dalam perjalanan menuju South Carolina.
Pada 5 Desember 1945, mungkin menjadi saksi betapa tidak ramahnya kawasan Bermuda untuk manusia. Pesawat pelempar torpedo Grumman TMB-3 Avenger yang berjumlah lima buah hilang tanpa bekas dan sebuah pesawat penyelamat mengalami kecelakaan mengerikan. Pesawat-pesawat tersebut berangkat berangkat dari pangkalan udara Fort Lauderdale, di utara Miami pada pukul 14.10. mula-mula penerbangan berjalan lancar. Namun, pada pukul 15.45, sebuah insiden terjadi. Letnan udara Charles Taylor melaporkan ke menara pangkalan, “Ini gawat, Pak! Kami sepertinya kehilangan arah!  Tak ada daratan. Ulangi: tidak ada daratan!”
Menara pengawas menanyakan posisi pesawat, tapi Taylor menjawab , “Tidak tahu persis di mana kami berada!”
“Terbanglah ke barat!” perintah menara.
Beberapa saat kemudian tidak ada kontak. Lalu, terdengar percakapan simpang siur antara para penerbang. “kami tidak tahu mana arah barat itu. Ada yang gak beres, semua terlihat aneh. Bahkan lautnya juga!” sesudah itu sepi sejenak, Charles Taylor, komandan penerbangan menyerahkan komando kepada penerbangan lain tanpa alas an yang jelas. Komandan yang baru ini melapor dengan suara setengah histeris, “Ya Tuhan! Di mana kami ini! Mungkin kami sudah melewati florida dan terbang di atas teluk meksiko!” komandan baru memutuskan terbang kembali 180 derajat kearah florida, tetapi sinyal radio makin lama makin lemah, diduga mereka justru terbang menjauhi pangkalan. Laporan terakhir yang dapat tertangkap ialah, “tampaknya kami terbang memasuki air putih … … tamatlah kami!” seorang penggemar radio SSB yang ikut mendengar percakapan itu menjelaskan bahwa ia masih sempat mendengarkan kata-kata terakhir dari letnan taylor kepada para penerbang lain, “jangan mengikuti saya! Sepertinya merela dating dari angkasa luar!”
Kejadian apa sebenarnya yang menimpa mereka?
Segera setelah kehilangan kontrak, pangkalan menerbangkan pesawat amfibi PBM-5 martin mariner untuk member pertolongan. Beberapa menit kemudian, pesawat itu melaporkan posisinya. Akan tetapi sama seperti pesawat-pesawat sebelumnya, pesawat ini diam dan akhirnya hilang bersama 13 awak pesawat. Sebuah kapal tanker gaines miles yang kebetulan berlayar di daerah itu melihat pesawat amfibi jatuh ke laut. Awak kapal tanker melihat ledakan dahsyat dengan kobaran api setinggi 30 meter pada pukul 19.40. ketika kapal tersebut mendekati lokasi kejadian, tidak ada secuilpun sisa pesawat amfibi yang tersisa. Mereka hanya melihat kubangan minyak. Dua puluh dua kapal angkatan laut, 300 pesawat terbang militer, dan sejumlah kapal selam kemudian di kerahkan untuk mencari sisa-sisa kecelakaan terbesar abad ini. Tetapi hasilnya  nihil.
Berikut ini daftar lain berkenaan dengan hilangnya pesawat dan kapal di kawasan segitiga Bermuda:

-Pada 1840 kapal HMS Rosalie, kapal Perancis ditemukan terlantar didekat Nassau. Layar-layarnya  masih terpasang, muatannya masih utuh dan segala sesuatunya dalam keadaan teratur. Tapi, kemana para penumpang?
-Pada 1909, The Spray menghilang
-Pada 1918, USS Cyclops (AC-4) lenyap dilaut berbadai. Namun, sebelum berangkat menara pengawas mengatakan laut tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, kondisi terkendali dan sangat baik untuk pelayaran.
-Pada 1926, SS Suduffco hilang dalam cuaca buruk.
-Pada 1938, HMS Anglo Australian menghilang. Sebuah laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang.
-Pada 1945, hilangnya 5 angkatan laut –Flight 19
-Pada 1947, Army C-45 Superfort hilang setelah tinggal landas 100 mil dari Bermuda.
-Pada 1948, pesawat Four-engined Tudor IV hilang bersama 31 penumpangnya.
-Pada 1948, pesawat DC-3 hilang bersama 32 penumpang dr awak kapalnya.
-Pada 1950, Giant US Air Force Globemaster hilang.
-Pada 1950, pesawat barang amerika SS Sandra tenggelam tanpa jejak.
-Pada 1952, pesawat British York Transport lenyap dengan 33 penumpang.
-Pada 1962, US Air Force KB-50. Sebuah kapal tanker lenyap.
-Pada 1970. Kapal barang Prancis, Milton Latrides lenyap. Rencananya kapal ini berlayar dari New Orleans menuju Cape Town.
-Pada 1972, Kapal Jerman, Anita, Menghilang dengan 32 kru.
-Pada 1976, SS Sylvia L. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda.
-Pada 1978, Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus.
-Pada 1980, SS Poet berlayar menuju Mesir, Lenyap dalam badai.
-Pada 1995, Kapal Jamanic K dilaporkan mengilang setelah melalui Cap Haiten.
-Pada 1997, para pelayar menghilang dari kapal pesiar Jerman.
-Pada 1999, Freighter Genesis hilang setelah berlayar dari Port Of Spain menuju St Vincent.
Masih banyak daftar pesawat dan kapal lain tidak berujung kebar setelah melakukan penerbangan atu pelayaran. Dilaporkan lebih dari 1000 orang hilang di Segitiga Samudra Atlantik. Saking banyaknya kapal-kapal uyang menemui nasib nahas, maka tempat itu dinamakan Devil’s Triangle.

0 komentar to “Teka Teki Keberadaan Segitiga Bermuda”

Posting Komentar