Puncak
jayawijaya adalah puncak tertinggi di Indonesia yang terletak di Pulau Papua.
Saking tingginya, tempat itu diliputi salju abadi. Bagi para pendaki gunung dan
pencipta dan pencinta alam, melewatkan waktu di Puncak Jayawijaya adalah sebuah
impian. Akan tetapi, taukah anda misteri yang tersimpan di hamparan salju itu?
Setelan
dilakukan penyelidikan aekeologis ternyata di balik tumpukan salju terdapat
ribuan fosil. Penemuan fosil. Penemuan fosil dimaklumi adanya,tetapi ada
sedikit yang mengganjal karena ternyata fosil tersebut bukan rangka binatang
darat, melainkan binatang laut. Bagaimana binatang-binatang laut dapat memfosil
di Puncak Jayawijaya yang sangat tinggi? Tentu teori yang paling masuk akal
Puncak Jayawijaya dulunya terendam lautan. Bagaimana bisa?
Pulau Papua
disebut juga New Guinea artinya pulau yang masih baru. Prosesnya terjadi
berjuta-juta tahun yang lalu, kejadian alam apakah yang dapat mengangkat dasar
laut menjadi daratan. Apakah proses terjadi tiba-tiba ataukah melalui rentang
waktu yang panjang.
Pada 250 tahun
yang lampau. Bumi ini hanya memiliki satu daratan luas yang disebut Benua
Pangea. Pada kurun 240 juta hingga 65 juta tahun yang lampau, Pangea pecah
menjadi dua membentuk Benua Laurasia dan Benua Eurasia. Benua Eurasia yang
terdapat dibagian selatan pecah kembali menjadi daratan yang sekarang dikenal
sebagai Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australia.
Pulau Papua
mulai terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Ketika itu, Papua masih menyatu
dengan Australia. Pengendapan intensif dan panjang akhirnya menghasilkan
daratan baru, yakni cikal bakal Pulau Papua. Proses ini tentu saja tidak
singkat. Pada skala geologi diperkirakan proses pengangkatan berkecepatan 2,5
kilometer per juta tahun. Proses ini masih dibarengi dengan tumbukan antar
lempeng. Busur pulau yang menjadi cikal
bakal dari pulau dan pegunungan di papua dihasilkan dari tumbukan antar lempeng
Indo-pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Oleh sebab itu, masuk akal
jika berada diketinggian 4.800 dari permukaan laut, fosil-fosil binatang laut
masih dapat ditemukan di batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan
Jayawijaya.
Melihat fakta
yang demikian. Pulau papua adalah potensi besar bagi penelitian geologis
sekaligus dapat memberikan jalan terang tentang berbagai proses-proses alam yang
pernah terjadi berjuta-juta tahun yang lampau.
Kemudian,
terpisahnya Australia dan Papua oleh lautan berawal dari berakhirnya zaman es.
Papua dan Auatralia akhirnya terpisahkan oleh es yang mencair. Hal ini pulalah
yang menjelaskan mengapa binatang-binatang di Papua memiliki banyak kesamaan
dengan binatang di Australia.
Hal yang dapat
dipastikan, pengangkatan Pulau Papua ini tidak mengandung unsure-unsur
supranatural, ini adalah murni fenomena geologis. Tidak ada alien dan tidak ada
UFO hyang berperan didalamnya.